DPM-U Universitas Islam Kadiri (UNISKA) melakukan audiensi ke rektoriat bersama BEM-U, BEM-F, dan HIMA/HMJ mengenai sistem Kuliah bersama yang mulai dilaksanakan di awal semester tahun ini. Audiensi ini dilaksanakan pada Rabu, 8 Oktober 2025 di ruang Rapat Kantor Pusat Lt. 3.

Audiensi ini membahas masalah absensi digital pembelajaran yang dinilai tidak efektif. Salah satu perwakilan mahasiswa menjelaskan bahwa mekanisme absensi, di mana setiap mahasiswa harus melakukan scan satu per satu memakan waktu teralalu lama karena jumlah mahasiswa dalam satu kelas ada 150 hingga 200 mahasiswa.
“Absensi pembelajaran tidak efektif karena waktu kelas besar banyak orang itu harus satu satu dan banyak orang membuat kelas tidak efektif” tegas salah satu mahasiswa yang mengikuti audiensi.
Selain masalah absensi, mahasiswa juga mengeluhkan adanya dosen yang kurang efektif dalam memberikan materi. Selain itu juga ada keluhan terkait dosen yang seharusnya mengajar selama 2 jam tetapi datang hanya dalam satu jam pembelajaran saja.
Menanggapi keluhan mahasiswa mengenai efektivitas kuliah bersama dan sistem absensi yang memakan waktu, Wakil Rektor 1 Dr. Sri Luayyi memberikan beberapa opsi solusi. Salah satunya bahwa proses absensi digital akan diisi langsung oleh dosen mata Kuliah pengampu, sehingga mahasiswa tidak perlu lagi melakukan scan satu per satu. WR 1 juga mengajak mahasiswa untuk bersinergi dalam mengawasi kinerja dosen yang kurang disiplin. Apabila selama satu minggu tidak ada perbaikan, maka pihak rektorat akan memanggil dosen yang bersangkutan untuk ditindak lanjuti.
Meskipun kuliah bersama tidak dapat dihilangkan karena tuntutan dari LLDIKTI untuk digitalisasi dan merupakan suatu bentuk usaha untuk membuat kampus lebih maju. Rektorat berjanji akan meninjau ulang sistem tersebut dan meminta waktu setidaknya satu semester agar perbaikan dapat berjalan optimal seperti yang diharapkan.

“Pihak Universitas juga perlu masukan, karena dari sudut pandang Pihak Universitas sendiri tidak bisa memantau secara keseluruhan, bahwa sistem yang sedang dijalankan itu sudah sesuai dengan harapan atau belum,” ujar Wakil Rektor 1 Dr. Sri Luayyi. Ia menutup dengan harapan agar mahasiswa dan universitas dapat sama-sama berbenah untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif.
Penulis: Galih Legowo – LPM Independent