KULIAH BERSAMA MKWK DIKRITIK MAHASISWA

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) mengundang perwakilan organisasi mahasiswa yaitu BEM Universitas, BEM Fakultas, dan Himpunan Program Studi untuk menghadiri konsolidasi pada 6 Oktober yang bertempat di Aula ORMAWA Lt. 3. Konsolidasi ini membahas mengenai kuliah bersama Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang dirasa kurang efektif. Kebijakan ini mendapat banyak keluhan dari mahasiswa karena teknis programnya yang dinilai rancu.

Diskusi Antara DPM U, BEM U, BEM F, dan HIMA Prodi Tentang Kuliah MKWK (Ardhian Dharma – LPM Independent)

Dalam pelaksanaannya, kuliah bersama yang dihadiri oleh mahasiswa lintas prodi ini memiliki banyak persoalan. Mulai dari jadwal yang bentrok, mobilisasi mahasiswa yang rancu, serta absensi dengan barcode yang tidak efisien. Wakil Gubernur Fakultas Hukum mengatakan bahwa penyampaian materi dalam kuliah bersama dianggap kurang maksimal karena hanya ada satu dosen pengampu dengan ratusan mahasiswa di tiap kelasnya.

Tak hanya dari Fakultas Hukum, fakultas lain juga mengeluhkan hal yang sama. Di BEM Fakultas Ekonomi sendiri sudah ada aduan yang masuk mengenai penugasan kelompok yang tidak efisien karena anggota yang terlalu banyak. Adid Jauhari, salah satu perwakilan BEM-U juga menegaskan bahwa rektoriat tidak melibatkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan kuliah bersama ini. Selain itu, Ia juga menyayangkan tidak adanya pembahasan secara komprehensif sebelum memulai kebijakan tersebut.

DPM turut menyayangkan kebijakan rektoriat yang tidak mengikutsertakan organisasi mahasiswa dalam pembahasannya. Selain itu, belum adanya transparansi dana yang jelas dari pihak kampus  juga menjadi poin persoalan dalam konsolidasi ini.

“Dengan kebijakan kuliah bersama ini kita perlu skeptis, apakah kita dipandang sebelah mata oleh rektoriat karena adanya penghematan dana atau efisiensi,” ungkap Muhammad Rizal, salah satu perwakilan dari DPM.

Lewat konsolidasi ini, DPM berharap dapat bersinergi bersama dengan BEM-F dan HIMA Prodi untuk ikut menyerap keluh kesah mahasiswa yang nantinya akan dijadikan sebagai penguat data ketika audiensi. Audiensi ke rektoriat akan digelar pada Rabu 8 Oktober dengan sasaran utama yaitu Bambang Yulianto selaku Rektor UNISKA, Wakil Rektor I, dan Wakil Rektor II.

“Silahkan dari kawan-kawan sampaikan apa yang menjadi keluh kesah dari fakultas maupun prodi,” ujar Muhammad Rizal.

Penulis: Sufi Amalia – LPM Independent

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *